http://kurakura-ksh.blogspot.com/2013/02/populasi-penyu-belimbing-semakin-menurun.html

Hot Species this Week: Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae)

Kenali, Cintai, Lindungi mereka! Save Our Turtle!

Ajarkan mereka mencintai Testudinata

Kamis, 29 Desember 2011

Tentang Penyu

Penyu..., reptil pengarung samudra ini memang sangat unik. Sudah tahukah teman-teman tentang penyu? Sudah tahukah teman-teman Ada berapakah Spesies penyu di dunia? dimanakah persebaran penyu-penyu ini? Bagaimanakah Penyu hidup? apakah penyu termasuk hewan dilindungi?
Artikel berjudul Sea Turtle : A SeaWorld Education Department Publication dari http://www.seaworld.org ini nampaknya akan cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sangat cocok untuk mulai mengenal penyu lebih dekat.
enjoy!

http://www.seaworld.org/animal-info/info-books/sea-turtle/pdf/ib-sea-turtle.pdf

Kamis, 24 November 2011

IDENTIFIKASI JEJARING PENGELOLAAN KONSERVASI PENYU HIJAU (Chelonia mydas) MELALUI PENENTUAN KOMPOSISI GENETIK DAN METAL TAG DI LAUT SULU SULAWESI

Penyu Hijau (Chelonia mydas) adalah pengarung samudra. Penelitian ini dilakukan oleh salah satu Alumni Divisi Testudinata yaitu mbak Ni Kadek Dita Cahyani bersama teman-temanya. penelitian ini berhasil mengetahui asal usul penyu-penyu yang ditangkap di Pulau Panjang, Kalimantan Timur. asal penyu-penyu ini dilihat dari DNA dan tag atau penanda yang ada ditubuh mereka. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa berasal dari daerah peneluran yang berbeda-beda bahkan dari luar Indonesia.

tertarik? silahkan download ringkasanya disini
  http://www.ziddu.com/download/17519872/07_ditacahyani_tesis.pdf.html
sekali lagi terima kasih sebesar-besarnya bagi Mbak Dita atas kirimannya yang DAHSYAT!

Sabtu, 29 Oktober 2011

The Lonesome George

 Beginilah nasib Mr. George yang lagi kesepian, perkenalkan nama bekennya. Mr. Lonesome George, nama ilmiahnya Geochelone nigra abingdoni (Günther, 1877). Satu-satunya individu yang masih tersisa dari subspesies Geochelone nigra abingdoni (salah satu dari sebelas subspesies kura-kura Galápagos asli Kepulauan Galapagos).



Penghuni pribumi Pulau Pinta ini (pulau terisolasi yang berada di sebelah utara kepulauan Galapagos), sudah tercatat di Guinnes book sebagai makhluk hidup paling langka dan akhirnya menjadi simbol konservasi baik di Galapagos maupun di dunia internasional. Mr. George diperkirakan berusia 60-90 tahun dengan berat tubuh mencapai 90 kg.


Mr. George pertama kali ditemukan pada tanggal 1 Desember 1972 di Pulau Pinta oleh ahli biologi Amerika: Yusuf Vagvolgyi, kemudian segera dibawa ke balai penelitian Charles Darwin di Pulau Santa Cruz. Agar tidak punah, para ilmuwan telah berusaha untuk mengawinkan Mr. George sejak tahun 1993. Mr.George diperkenalkan dengan 2 kura-kura betina dari subspesies yang berbeda dari pulau tetangga (Pulau Isabela). “Perjodohan” ini berhasil, salah satu dari betina tersebut menghasilkan telur yang fertil. Tim Galapagos National Park  sempat menggambarkan bahwa telur terbaru, berada dalam kondisi sempurna, dan sedang dirawat di pusat inkubasi. Namun, setelah ditunggu-tunggu selama 120 hari masa inkubasi, telur tersebut tidak juga menetas L. Alhasil Mr. George gagal menjadi seorang ayah, dan kini hidupnya benar-benar sendiri. Hiks T.T
Kura-kura di Galápagos sudah lama diburu untuk dikonsumsi dagingnya. Perburuan biasanya dilakukan oleh para pelaut yang mendarat di Kepulauan Galapagos. Charles Darwin, ketika mendarat di Galápagos pada 1835, menggambarkan bahwa ia dan awak Beagle nya,  hidup sepenuhnya pada daging kura-kura. Jadi wajar saja jika populasi kura-kura di Kepulauan Galapagos mendekati kepunahan. Buat yang masih sayang dengan kura-kura khususnya di Indonesia, yuk kita jaga kelestariannya. Jangan sampe ada yang senasib dengan Mr. George, ok? Dan mari berdoa untuk Mr. George agar diberi usia panjang, segera dapat jodoh plus dikaruniai momongan yang saleh dan salehah biar ngga punah :p, amin.

Ditulis oleh Wahyu Prihartini (T.19)

Kura-Kura Darat terkecil di Dunia

Saat mendengar kaliamat "Kura-kura darat" biasanya kita langsun membayangkan kura-kura bertubuh sangat besar seperti kura-kura Galapagos atau Geochelone nigra. tapi, tahukah anda bahwa kura kura darat juga ada yang berukuran "mini"??
Yak, adalah Testudo kleinmani atau Egyptian tortoise. Kura-kura ini secara alami hidup di Mesir sampai Libya dan bagian Israel. namun di Mesir kura-kura ini sudah diangap punah. Kura-kura ini memakan buah-buahan, rerumputan dan tumbuhan gurun lainnya. Penasaran sekecil apa ukuran kura-kura ini? ukuran kura-kura dewasa betina paling besar 15cm sedangkan ukuran kura-kura jantan dewasa hanya 9cm. 


Karena tinggal di tempat dengan suhu yang panas, kura-kura ini memiliki prilaku yang unik. Kura-kura ini aktif pada pagi sampai menjelang siang hari, saat siang hari, dimana suhu sangat panas, kura-kura ini istirahat dan baru akan aktif kembali saat sore hari dimana suhu sudah mulai dingin. Kura-kura ini istirahat di liang atau lubang yang dibuat oleh tikus atau mamalia lain.
Sayangnya, karena bentuknya yang imut kura-kura ini banyak dijadikan komoditi perdagangan sebagai hewan kesayangan sehingga di alam semakin jarang. ditambah lagi dengan hilangnya habitat akibat pertanian, pemukiman, industri dan lain-lain. Menurut IUCN Red List, kura-kura ini termasuk dalam status critically endangered.

Ditulis Oleh Farid Kuswantoro (T.16)



PROFIL FORUM KONSERVASI PENYU BANTUL


Forum Konservasi Penyu Bantul diresmikan pada 21 Januari 2000  dengan pengawasan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta, BLH (Balai Lingkungan Hidup) dan Polisi Hutan. Sekretariat FKPB bertempat di kediaman Bapak Rudjito (warga setempat) dan tempat penangkaran terletak beberapa meter dari sekretariat. FKBP secara mandiri bereksperimen mencari keberhasilan penetasan telur. Hasilnya ditemukan metode sarang telur semi alami menggunakan blok beton (persentase keberhasilan penetasan 87%).
Fasilitas penangkaran meliputi: sarang telur semi alami sebanyak 1 sarang, bak kolam sebanyak 4 kolam (3 kolam di dalam kandang) dengan kedalaman kolam ±1 meter, pendopo, dan pompa air untuk mengganti air kolam.
                                 Tabel 1.Jadwal penggantian air kolam
Usia/Ukuran
Penggantian Air
Dewasa
15 hari sekali
Tukik lebih besar
7 hari sekali
Tukik kecil
3 hari sekali
Jadwal penggantian air ini perlu diperhatikan untuk meminimalisir serangan jamur air pada tubuh penyu. Pengontrolan terhadap kebersihan penyu dilakukan sebulan sekali. Jika terdapat gejala adanya jamur, maka FKPB menghubungi BKSDA kemudian akan dikirim tim khusus dari kedokteran hewan untuk memeriksa penyu tersebut. Sebagai bentuk preventif, digunakan anti jamur yang dilarutkan bersama air kolam.
 Pemberian pakan dilakukan setiap hari (1-2 kali sehari). Pakan berupa ikan segar utuh (untuk penyu dewasa) dan ikan yang telah dicacah kecil (untuk tukik). Musim bertelur untuk penyu belimbing sekitar bulan Januari akhir hingga Februari awal, dan bulan Mei hingga Agustus untuk penyu lekang. Pemeliharaan dilakukan di kolam terpisah berdasarkan usia dan jenis kelamin penyu.
Telur yang akan diinkubasi di sarang semi alami, disortir dahulu berdasarkan warna cangkang dan bentuknya. Dalam proses inkubasi telur, urutan dan susunan telur harus disamakan dengan urutan dan susunan telur saat dikeluarkan induk betina. Peletakan telur juga berdasarkan posisi rongga udara. Inkubasi dilakukan selama 49-50 hari. Mendekati hari ke-49 pasir di bagian atas telur dikurangi tiap harinya (untuk mempermudah tukik keluar dari sarang). Tukik akan mengeluarkan kepalanya ke udara seraya menunggu kondisi lingkungan gelap. Namun, jika ingin melihat tukik keluar tanpa menunggu malam (gelap), bagian atas sarang ditutupi agar gelap dan tukik dapat langsung keluar. Setelah tukik keluar, tukik diletakkan pada kolam tersendiri (kolam yang berada di kandang, dekat kolam induk betina).

*Sumber informasi berasal dari interview dengan Bapak Rudjito selaku pengelola FKPB pada Senin 24 Januari 2011 pukul 17.00-17.45 di FKPB 

Ditulis Oleh Wahyu Prihartini  (T.19)

Serupa Tapi Tak Sama


Terrapins (Kura-Kura air tawar)
Terapin adalah kura-kura yang hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, hutan dan sawah. Mereka mudah dikenali dari selaput renang diantara jari-jarinya dan cangkang yang relatif  pipih. Ada banyak spesies terappin di dunia, beberapa dapat kita temui dengan mudah seperti kura-kura brazil (Trachemys scripta elegans), beberapa lainya sangat langka, seperti kura-kura rote (Chelodina mccordi) yang hanya ada di pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
Chelodina mccordi
Soft shelled turtle (Bulus & Labi-labi)
Bulus & labi-labi adalah  kura-kura akuatik yang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di dasar danau atau sungai berlumpur.  Mereka mudah dikenali dari cangkangnya yang lunak. Bulus (Amyda cartilaginea) adalah hewan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Beberapa labi-labi dapat tumbuh sampai lebih dari 1 meter contohnya adalah labi-labi bintang (Chitra chitra) yang hanya hidup di Papua.


Chitra chitra
Tortoise (Baning, Kura-kura darat)
Baning adalah kura-kura yang hidup di darat (terestrial), mereka dapat hidup jauh dari air bahkan di gurun pasir.  Mereka mudah dikenali dari tungkainya yang kekar berbentuk seperti kaki gajah dan cangkang yang sangat cembung. beberapa spesies baning dapat tumbuh sangat besar dan berusia sampai ratusan tahun, contoh spesies baning yang paling terkenal adalah kura-kura galapagos (Geochelone nigra).

Geochelone nigra
Sea Turtle (Penyu)
Penyu adalah “kura-kura” yang hidup di laut, mereka mudah dikenali dari tungkainya yang berbentuk seperti dayung dan cangkang relatif pipih. Penyu dewasa hidup di lautan selamanya, hanya penyu betina saja yang sesekali kembali ke pantai untuk bertelur. Ada tujuh spesies penyu di dunia, semuanya termasuk hewan langka yang dilindungi. penyu terbesar di dunia adalah penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Dermochelys coriacea


Ditulis Oleh Farid Kuswantoro (T.16)

Testudinata adalah...

    Ordo Testudinata adalah hewan reptil yang sangat mudah dikenali karena memiliki tempurung atau cangkang di tubuhnya. Anggota Ordo testudinata diperkirakan telah ada di dunia sejak zaman Triasik sekitar 225 juta tahun yang lalu. Testudinata, biasanya disebut kura-kura, penyu, atau bulus dalam bahasa Indonesia tergantung dimana dia hidup dan bagaimana penampakanya secara umum.
       Tempurung kura-kura terdiri dari karapaks, yang berbentuk cembung di bagian pungung, dan plastron yang bentuknya relatif datar di bagian dada. Biasanya di samping tubuh karapaks dan plastron dihubungkan oleh keping yang disebut bridge. Tempurung pada kura-kura dapat keras atau lunak tergantung dari sifat tulang pembentuknya.
       Kura-kura dan kerabatnya dalam ordo Testudinata tidak memiliki gigi. Mereka memiliki rahang yang mengeras sehingga dapat digunakan untuk memotong makananya. Kura-kura adalah hewan yang dapat memakan daging, alga, buah-buahan ataupun dedaunan tergantung habitat hidupnya. seperti halnya reptil lain, kura-kura bernafas dengan paru-paru, tidak peduli dimanapun ia hidup.
     Kura-kura bereproduksi dengan cara bertelur. Telur kura-kura jumlahnya bervariasi tergantung spesiesnya. Telur kura-kura biasanya ditimbun dengan tanah atau serasah, khusus untuk penyu biasanya ditimbun dengan pasir pantai. Kura-kura jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat plastronya, plastron kura-kura jantan biasanya terdapat cekungan, sedangkan plastron kura-kura betina biasanya datar. Kura-kura jantan biasanya memiliki kuku dan ekor yang lebih panjang dari pada kuku dan ekor kura-kura betina. Jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh suhu saat telur diinkubasi, fenomena ini disebut Temperature Dependent Sex-Determination.
      Kura-kura adalah hewan yang sangat beranekaragam. sedikitnya di seluruh dunia terdapat 293 spesies anggota testudinata. mereka hidup di samudera, hutan bahkan sampai gurun pasir. meraka juga tersebar dari daerah tropis sampai daerah sub-tropis, bahkan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dapat menjelajah samudra sampai daerah dekat kutub untuk mencari makan.

Ditulis oleh : Farid Kuswantoro (T.16)